Kejadian yang aneh-aneh memang sering terjadi di negara kita !!! bahkan imbasnya sampai ke dunia persepakbolaan kita.

Sepanjang pengetahuan saya mengenai sepak bola, ....... tidak ada yang namanya Supporter terbaik. Karena dalam dunia sepakbola, Supporter hanya merupakan Subjek,... bukan Objek. Jadi dalam hal ini, team sepakbolalah yang menjadi "Artisnya".

Tapi di negara kita, ..... beberapa Kelompok Supporter malah berlomba-lomba untuk menjadi "Artisnya", mereka malah berusaha memberikan hiburan melebihi
Team Sepak bolanya, bahkan dalam hal "Popularitas". Kelompok Supporter yang seperti ini, bahkan melupakan "Hakekatnya", sebagai pendukung dan penonton
sepakbola. Mereka secara emosional malah lupa untuk membangkitkan semangat
Timnya, karena sibuk mengutamakan misinya. Mereka lupa untuk menikmati "Indahnya" permainan sepakbola, Mereka lupa, Apa yang sebenarnya
mereka perjuangkan, Bahkan, .... mereka lupa, untuk tujuan apa mereka datang ke Stadion, karena mereka terlalu sibuk menampilkan nyanyian dan
tariannya, padahal pertandingan sepakbola di tengah lapangan sedang berlangsung.

Setahu saya, ..... di negara yang sepakbola sudah sangat maju dan memasyarakat, "Nyanyian" hanya di tujukan untuk memompa semangat juang para Pemain team kesayangannya. Supporter di Negara Eropa dan Amerika Latin
khususnya, tidak pernah melakukan "Tarian-tarian" anehnya selama pertandingan berlangsung. Mereka hanya melakukan Konfigurasi tangan dengan
tepukan-tepukan kompak, dan mengangkat tangannya sebagai sinyal kepada para pemain untuk terus berjuang selama di lapangan, dan itupun dilakukan hanya sekali-sekali, disesuaikan dengan situasi dan kondisi pertandingan.

Adakalanya kita harus bernyanyi, ... adakalanya kita harus menari, yang jelas jangan sampai dilakukan sepanjang pertandingan yang tengah
berlangsung.

Diluar semua itu, ..... apa perlu adanya pemilihan Kelompok Supporter terbaik? apa tujuannya? dan yang paling membingungkan, ..... APA
KRITERIANYA ????

Dari dulu, VIKING selalu mempertanyakan hal tersebut kepada pihak PSSI. Bukankah kita datang ke STADION untuk mendukung dan mencurahkan TOTALITAS
dan KECINTAAN kita kepada TEAM KESAYANGAN kita ? dan bukan untuk MENJADI yang TERBAIK serta mencari POPULARITAS. Kalau begini terus kondisi
Supporter di Indonesia, ........ bisa jadi POPULARITAS Tim Sepakbolanya, akan terlindas oleh POPULARITAS Supporternya. Sungguh kasihan Team
Sepakbola yang harus mengalami hal demikian, ....... amit-amit !!!

Selaku Supporter sejati, tampilah apa adanya, spontan dan berlandaskan rasa cinta terhadap Tim yang dibelanya. Peran Supporter adalah berusaha menjadi
PEMAIN KE-12. Dan kepada rekan-rekan sekalian, Tetaplah seperti itu!! jaga rasa 'Cinta" terhadap PERSIB, curahkan seluruh totalitas kalian hanya untuk
PERSIB, ketika memberi dukungan !!! dengan cara itu, IKATAN BATHIN antara SUPPORTER dan TEAM SEPAKBOLANYA pasti akan tercipta, dan itu sangat efektif
dalam mendongkrak MOTIVASI para PEMAIN.

Ketika Team kita MENANG, ..... kita pantas BERSORAK, ...... dan ketika Team kita KALAH, ...... kita pantas MENANGIS. Ketika Team kita BERJAYA, ......
kita Pantas MEMUJANYA, ........ dan ketika team kita TERPURUK, ..... Kita HARUS MENEMANINYA !!! itulah salah satu bentuk CINTA YANG TULUS, sesuatu yang tak dapat dibeli oleh apapun dan merupakan ANUGRAH dari TUHAN YME!!

Saya akan bertanya apakah KITA pantas menjadi yang TERBAIK ??, sedangkan Team yang kita Bela tidak meraih penghargaan apapun.
Category: 0 komentar

Tidak ada komentar: